Cita adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta dijakarta, ia perantau yang berasal dari padang. Di Jakarta cita kos di daerah kalimalang yang tidak jauh dari kampusnya. Banyak sekali hal – hal baru yang ia alami. Apalagi hidup di kota besar seperti di Jakarta.
Kehidupan anak kos serba apa adanya yang penting bisa makan dan kuliah, kehidupan yang mengharuskan kita untuk mandiri. Berbeda dengan kehidupan yang biasa di jalani di rumah, yang hampir semuanya di siapkan oleh orangtua. Menghadapi lingkungan baru dan teman- teman baru.
Masalah utama yang biasa di alami oleh anak kos adalah masalah ekonomi. Sering sekali cita mengeluh kepada orangtuanya untuk minta dikirimi uang tambahan. Karena banyak kebutuhan yang tak terduga apalagi di akhir bulan, cita sering meminjam uang kepada teman kosnya untuk membeli kebutuhannya.
Banyak hal – hal yang menyenangkan yang di jumpai di Jakarta, misalnya diskotek. Banyak uang yang harus di keluarkan untuk bias menikmati hiburan itu. Seperti dina teman cita, dia pernah terjerumus kedalam gelapnya dunia narkoba. Dia bialng tidak memakai inex maka dia tidak merasa nyaman, banyak uang yang dina habiskan untuk membeli barang haram tersebut. Ya kenikmatan sesaat tapi membuat ketagihan dan yang pasti membuat banyak uang habis karenanya.
Dina termasuk orang berasal dari keluarga yang berkecukupan, walaupun begitu banyak juga barang-barang yang dia jual untuk bias membeli barang haram tersebut, tidak jarang dina menjual barang-barangnya untuk membeli inex, bahkan sampai dina terlilit hutang dengan banyak orang.
Cita selalu berusaha untuk menasihati dina untuk keluar dari dunia gelapnya, sampai sekarang dina bisa mengehentikan kebiasannya dan keluar dari dunia gelapnya itu.
Lain lagi dengan dani teman kampus cita yang nge-kos di dekat tempat kos cita, kos yang dani tempati bebas membawa cewek masuk kedalam kosannya. Siapa yang tau apa yang mereka lakukan berdua didalam.
Pada bulan ramadhan, dani bersama temannya tidak malu untuk membeli rokok dan minum di warung pinggir jalan. Malam harinya ramai-ramai pergi ke mesjid seperti orang yang mau taraweh, bukannya solat malah nongkrong di warung. Sampai orang selesai solat, ikutan juga pulang berlaga seperti orang selesai solat taraweh.
Itu sebagian kecil dari fenomena kehidupan anak kos, tidak semua anak kos seperti itu. Banyak juga yang bisa menjaga dirinya dari hal-hal yang dilarang oleh agama.
0 komentar:
Posting Komentar