kesalahan ejaan dalam cerpen

Rumor Has It

"Kenapa sih orang-orang pada ngeliatain gue?" tanya sari dalam hati. Setiap berpapasan dengan orang di kampus ini, semua melihat ke arah gue? ada apa ya? Sari terus bertanya-tanya dalam hati. Dia jadi sibuk melihat penampilannya hari itu. Kayaknya nggak ada yang salah deh. Seorang cowok kakak kelasnya tersenyum ramah kepada Sari.
Supaya nggak dibilang sombong, Sari membalas dengan senyum manis. Padahal dulu boro-boro mau senyum, kalo ketemu juga kayaknya cuek-cuek aja tuh.
Cowok-cowok seangkatan atau adik angkatan juga tersenyum sumringah ketemu Sari. Kalau ada yang dia kenal, maka ada sedikit tegur sapa. 'Hai, apa kabar?' 'kuliah apaan lo hari ini?' 'Baru datang, nih?’ ‘Macet ga di jalan?’ kadang pertanyaannya ga penting banget. Tapi mau ga mau Sari harus menjawab. Ga sopan dong kalau diem aja bedanya, kalau ketemu cewek-cewek dikampus mereka malah tiba-tiba jutek, senewen, senyum sinis ga ramah. Apa cewek-cewek satu fakultas lagi PMS semua lagi ya?
“Hai…” sapa Sari kepada cewek yang dikenali sebagai seniornya.
Yang disapa malah senyum sedikit doing. Hanya sekilas sunggingan dibibir. Sari agak kaget dengan balasan seperti itu. Biasanya ada senyum manis walau hanya basa-basi. Sari terus berjalan menelusuri koridor kampus. Dia ingin ke gedung C untuk melihat mata kuliah yang dapat diambil semester depan. Beberapa mahasiswi berpapasan dengan Sari. Ada yang pura tidak melihat, melengos, bermuka masam dan sok sibuk.
“Eh, semester depan lo mau ngambil kuliah apa aja?” tanya Sari basa-basi.
‘Sorry, ya. Kita duluan.’ ‘Gw mau kekantin dulu ya. Haus banget ni.’ ‘Aduh, kekamar mandi dulu, ah. Kebelet pipis.’ ‘Eh, kunci mobil gw dimana, ya?’ Sari kaget. Kok, semuanya begitu sih? Semuanya bergegas pergi meninggalkan Sari yang kebingungan. Sari tidak mau ambil pusing. Dia segera ke gedung C ada hal lebih penting ketimbang melihat segerombolan orang yang tersenyum ramah atau malah ngajak perang.
Sari melihat-lihat jadwal pengumuman. Daftar mata kuliah apa yang bisa dia ambil semester depan. Wah, masih banyak juga ya, pikir Sari. Sari kebingungan, apa ya yang mesti diambil semester besok. Aah, daripada pusing-pusing mendingan telepon Fajar atau Fega aja deh.
“Lo dimana, Jar?” “Di kantin,” jawab fajar seenaknya. “Lo lihat Fega ga?”
“Pasti lihat lah. Kan, Fega lagi disebelah gw. Lagi nyuapin gw, hehehe,” jawab Fajar.
“Yauda, gw kekantin.”
Sari segera men uju kantin fakultas. Lagi-lagi setiap berpapasan dengan orang pasti ada yang beda. Ketemu cewek, pasti dicemberutin. Papasan sama cowok, pasti dikasih senyum manis. Kenapa ya? Saat masuk kantin, Sari melihat Fegga sedang nyuapin Fajar dengan mesranya. Sari langsung duduk dihadapan dua pasangan yang lagi kasmaran ini.
“Kenapa lo?! Abis lihat setan ya?” tanya Fega.
“Gw bingung, nih?” kata Sari dengan nada pelan. Sari tengok kekanan kekiri. Cowok-cowok senang melihat Sari, yang cewek bete melihatnya.
“Kenapa?” tanya Fega dan Fajar berbarengan.
“Sejak tadi gw jalan masuk kekampus ini cowok-cowok ini kok ramah sama gw. Tapi, yang cewek-cewek malah sebaliknya? Jutek berat!” ujar Sari.
Fega kebingungan. Masak si? Fajar cekikikan. Sari malah tambah ga ngerti.
“Jar, kayaknya lo tahu sesuatu deh,” tanya Sari dan Fega berbarengan.
Fajar malah tambahan cekikikan. Sari dan Fega tambaha ga sabar. Keduanya mencubiti tangan Fajar dengan sadis. “Adaw, pelan-pelan. Dasar kalian berdua, sadomasokis!” jerit Fajar. “Buruan deh cerita!”
“Ok, Ok. Yang gw tahu nih, cowok-cowok senyum ke lo karena mereka merasa berterima kasih karena lo uda jadian sama Eri,” kata Fajar. Sari masih bingung.
“Eri itu kan cowok paling keren dikampus ini. Penyiar radio, bapaknya pejabat, ganteng pula! Cewek mana sih yang ga naksir dia? Hampir semua pengen deket sama dia, mau jadi pacar dia. Eeh dia malah jadian sama elo. Ya, cowok-cowok seneng-seneng aja. Soalnya, cewek yang mereka deketin ga mungkin lagi ngincer Eri. Mereka punya peluang deketin cewek yang mereka mau dikampus ini. Kalau saingannya Erik an susah dikalahi.” kata Fajar.
“Terus, yang cewek-cewek kenapa jadi bete sama gw?”
“Pastinya BT dong. Mereka kan ngejar-ngejar Eri. Berapa banyak yang agresif deketin Eri?! Minta dianter pulang lah, minta dianter belanja, minta ditemenin nonton. Eh, yang jadian sama dia malah elo yang ga ada kabar beritanya. Tiba-tiba langsung aja jadian.”
Sari manggut-manggut . Ooh, gitu toh. Eri yang ngetop satu universitas itu dua hari yang lalu resmi jadi pacarnya. Beritanya sudah tersebar luas tanpa perlu pengumuman. Sari oke-pke aja tuh. Lagi jomlo, kenapa juga ditolak kalo ada cowok yang bisa jadi supir pribadi, satpam pribadi, plus orang yang bisa bayarain dia makan, minum, foto copy catetan, nonton, belanja, dan lain-lain secara gratis. Masak hare gene nolak gratisan?!
“Ngerti ga?” tanya Fajar lagi.
Sari mengangguk.
“Ya, udah sono lo pergi jauh-jauh. Ganggu orang pacaran aja,” uajr Fajar pasang wajah BT.
“Ngapain gw pergi?! Mas, pesen es teh sama bubur ayam satu. Makan dimeja ini,” ujar Sari penuh kemenangan. Fajar dan Fega BT. Acara pacarannya terganggu.
Sari duduk dihadapan Fajar dan Fega yang sedang serius dengan notebooknya masing-masing. Fajar dan Fega berpandangan dan melihat ke arah Sari.
“Ada apaan lagi?”
“Tahu ga elo sekarang semua cewek-cewek tersenyum puas ngeliat gw,” ujar Sari senewen berat. Fajar dan Fega melihat ke sekeliling. Benar juga sih. Hampir semua cewek-cewek kampus ini senang dengan keadaan Sari sekarang.
“Sialan. Bener-bener sialan”
“Siapa yang sialan? Cewek-cewek kampus ini?” tanya Fega.
“Yang pertama, Eri. Sialan bener tuh cowok baru jadian dua bulan, eeh uda mutusin gw.” Fajar dan Fega berpandangan lagi dan melihat kearah Sari berbarengan juga tanoa berkomentar. Sari benar-benar marah, dendam kesumat dengan Eri.
“Yang kedua, yang lebih sialan lagi, semua cewek dikampus ini kayaknya puas banget ngeliat gw. Puas banget! Kemarin, gw sempet mergokin ada yang ngomong, ‘kaishan deh Sari, akhirnya dia di-dump Eri’, ‘memang mereka sebenarnya ga cocok kok’, ‘masak cewek biasa-biasa aja kayak Sari bisa dapetin Eri sih?,” ujar Sari panjang lebar dengan ketus.
Fajar dan Fega berusaha menenangkan sahabatnya.
Gag jauh dari tempat mereka duduk, tiba-tiba seorang cewek berujar agak kenceng. “Eh, tahu ga? Besok Eri jadi host acara di Bandung, lho. Gw lupa produknya apa. Gag penting juga sii. Yang penting dia lagi jomlo sekarang. Lo semua mau ikutan ke Bandung, ga? Sekalian belanja. Disana gw ada rumah kok.”
Sari berupaya menahan emosinya sekuat tenaga. Fajar memegang tangan kanan Sari. Fega memegang tangan Sari yang lain. “yang sabar ya, neng…”

Sari menikmati sate ayamnya dengan tidak tenang. “Ih! Kenapa sih orang-orang sekampus ini ngelihatin gw terus? Gw emang ngetop atau gw aneh?”
Fega yang asik dengan es campurnya bertanya, “kenapa sih lo?”
“aneh aja! Kayaknya gw di liatin dengan pandangan yang gimanaaa gitu sama orang-orang! Tatapannya gak biasa … ! jawab sari
Vega menyadari. “ iya, ya. Sayang, kamu tahu gak kira-kira sebabnya?” tanya fega kef ajar. Fajar memandang sari dan fega.lantas sok sibuk dengan ayam gorengnya tapi tetap diam tak menjawab.
“jar, kayanya lo tahu sesuatu lah gini?” kata sari terus mendesak.
Yang ditanya sok gak denger
“jar, cerita dong!” kata sari
Fajar menghentikan makannya
“eeh, bingung gimana mau ceritanya. “
“udah cerita aja, “ kata sari makin gak sabar
Yabng gw tau sih, dua… eh tiga orang jadi pacarnya eri tuh sekarang lagi hamil, “ ujar fajar dengan nada pelan-pelan
“whaaatttt?!” kata sari super kaget
“eri kan punya reputasi penjahat kelamin, sar! Apesnya, sekarang dia kena batunya. Tiga cewek yang jadi pacarnya itu hamil!” lanjut fajar
“emangnya pacarnya ada berapa?!” tanya vega
“kalo gak salah sih ada enam apa tujuh gitu termasuk…” kata fajar namun keburu dipotong sari
“Termasuk gw” pake muter-muter ngoimongnya, “ potong sari kesal
Fajar tertawa.
“kok, bisa hamil semua?” tanya fega dengan tampang penasaran.
Fajar mengangkat bahunya.
“mana gw tahu?
Yang gw tahu tiga pacarnya eri hamil. Itu gw denger dari anak-anak satu genk dia. Bahkan gosipnya pacarnya eri yang lainada yang udah menggugurkan kandungan gitu…”
“whaaaaaattt?!?!” sari dan vega teriak berbarengan. Mata mereka ternbelalak saking kagetnya.
“gila banget deh tu cewek! Dia gak mikir apa ?!?! “ fega menyambung dengan berapi-api ekspresi wajahnya tak jelas menggambarkan apa.antara kaget, bingung dan cemas
“kalau benar kaya begitu berarti dua-duanya yang gila, gak!
Dua-duanya gak mikir!harusnya berani berbuat, berani tanggung jawab!” sambar sari cepat,
Mendengar kjalimat terakhir sari, fajar langsung berujar tak kalah cepat, “naaah, ngomong-ngomnong tentang tanggung jawab, katanya ketiga cewek itu minta eri tanggung jawab. Hamilnya udah lebih dari tiga bulannan gitu deh.emangnya si erinya mau tanggung jawab. Tapi tiga cewek sekaligus?!?! Emangnya kelinci, pasangannya segudang?!
“terus hubungan lo sama gw, apaan ?”
Tanya sari.
“eeh,itu… hmm…” fajar kebingungan menjawab. Matanya memandang sari dan vega bergantian.
“ngomong apa sih, jar.” Kata sari tak sabar
“eeeeh ginio sar,orang-orang mengira..hmmm… lo juga termasuk salah satu cewek yang udah di ajak bobo sama eri. Tapi untungnya lo gak hamil atau pernah gugurin kandungan. Begitu yang gw denger!” kata fajar. Tampangnya penuh penyesalan.
“wajah sari langsung memerah menahan gelegak emosi jiwa.
Whaaaaattt?! Tinba-tiba dia berharap dia adalah seorang artis yang sah-sah aja buang-buang uang untuk bikin konferensi pers demi sebuah nama baik…


♥♥Kesalahan Ejaan

♥Ada yang pura tidak melihat, melengos, bermuka masam dan sok sibuk.

*Seharusnya sebelum kata dan di tambahkan tanda koma (,)karena kalimat tersebut merupakan kaliamat yang mengandung lebih dari dua unsur perincian atau pembilangan.

♥‘Sorry, ya. Kita duluan.’ ‘Gw mau kekantin dulu ya. Haus banget ni.’ ‘Aduh, kekamar mandi dulu, ah. Kebelet pipis.’ ‘Eh, kunci mobil gw dimana, ya?’ Sari kaget.

*Kutipan dialog tersebut seharusnya menggunakan tanda petik ("...") karena tanda petik ("...") di gunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan.

♥“Kenapa lo?! Abis lihat setan ya?” tanya Fega.

*Seharusnya kutipan dialog tersebut tidak perlu menggunakan tanda seru(!). karena kutipan dialog tersebut bukan merupakan ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah melainkan cukup menggunakan tanda tanya(?) di akhir kalimat tanya.

♥“Pastinya BT dong. Mereka kan ngejar-ngejar Eri. Berapa banyak yang agresif deketin Eri?!

*Seharusnya kutipan dialog tersebut tidak perlu menggunakan tanda seru(!). karena kutipan dialog tersebut bukan merupakan ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah melainkan cukup menggunakan tanda tanya(?) di akhir kalimat tanya.

♥“gila banget deh tu cewek! Dia gak mikir apa?!?!“

*Seharusnya kutipan dialog tersebut tidak perlu menggunakan tanda seru(!). karena kutipan dialog tersebut bukan merupakan ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah melainkan cukup menggunakan tanda tanya(?) di akhir kalimat tanya.

♥“emangnya pacarnya ada berapa?!”

*Seharusnya kutipan dialog tersebut tidak perlu menggunakan tanda seru(!). karena kutipan dialog tersebut bukan merupakan ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah melainkan cukup menggunakan tanda tanya(?) di akhir kalimat tanya.

♥Masak hare gene nolak gratisan?!

*Seharusnya kalimat tersebut tidak perlu menggunakan tanda tanya (?) dan tanda seru(!) karena bukan kalimat tanya dan kalimat perrintah.

♥Begitu yang gw denger!”

*seharusnya kalimat tersebut tidak perlu menggunakan tanda seru (!) karena bukan kalimat perintah.

♥Whaaaaattt?!

*Seharusnya kutipan dialog tersebut tidak perlu menggunakan tanda seru(!). karena kutipan dialog tersebut bukan merupakan ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah melainkan cukup menggunakan tanda tanya(?) di akhir kalimat tanya.

♥Tapi tiga cewek sekaligus?!?!

*Seharusnya kutipan dialog tersebut tidak perlu menggunakan tanda seru(!). karena kutipan dialog tersebut bukan merupakan ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah melainkan cukup menggunakan tanda tanya(?) di akhir kalimat tanya.

♥Emangnya kelinci, pasangannya segudang?!

*Seharusnya kutipan dialog tersebut tidak perlu menggunakan tanda seru(!). karena kutipan dialog tersebut bukan merupakan ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah melainkan cukup menggunakan tanda tanya(?) di akhir kalimat tanya.

♥“ngomong aja sih, jar.”

*Seharusnya kata jar di tulis dengan huruf kapital karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
jadi seharusnya jar di tulis Jar.

♥antara kaget, bingung dan cemas

*Seharusnya sebelum kata dan di tambahkan tanda koma (,)karena kalimat tersebut merupakan kaliamat yang mengandung lebih dari dua unsur perincian atau pembilangan.

1 komentar:

私のブログ (My Blog) mengatakan...

cantik blognya sis...

secantik dirimu..hehe
Visit my Blog
http://palembang-ampera.blogspot.com/ (Semua tentang Palembang)
http://belajar-nihongo.blogspot.com/ (semua tentang Jepang)
http://world-aquaculture.blogspot.com/ (semua tentang Ikan)
http://info-unikdanmenarik.blogspot.com/ (info unik dan menarik)
http://setting-blog.blogspot.com/ (berkaitan dengan internet )
http://palembang-musi.blogspot.com/ (all about Palembang)
http://faithfulness-love.blogspot.com/ ( semua tentang Cinta)